Judul : Contoh Surat Ngeracau: Sejarah Surat, Fungsi, dan Pengetahuan Umum Deskripsi : Salah satu alat komunikasi paling kuno di dunia dan masih bertahan hingga saat ini adalah surat. Berikut sejarah surat dan fungsinya. Admin : Terbit
Bandung, Jawa Barat - Salah satu alat komunikasi paling kuno di dunia dan masih bertahan hingga saat ini adalah surat. Tidak dapat di pungkiri keberadaan surat fisik saat ini pelan-pelan sudah tergantikan oleh keberadaan surat elektronik atau biasa kita sebut email. Namun begitu, penggunaan surat fisik hingga kini tak dapat tergantikan khususnya dalam pengurusan birokrasi perkantoran formal dan informal.

Perkembangan Surat

Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal yaitu:

  • Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran, gagasan.
  • Alat bukti tertulis, misalnya: surat perjanjian.
  • Alat untuk mengingat, misalnya: surat yang diarsipkan
  • Bukti historis, misalnya: surat yang bersejarah.
  • Pedoman kerja, misalnya: surat keputusan dan surat perintah.

Untuk beberapa surat tertentu di butuhkan materai yang berfungsi sebagai aspek legalitas. Pada umumnya, di butuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga. Namun semakin kesini fungsinya mulai tergantikan oleh stempel.

Sejarah Surat di Indonesia

Persuratan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, dan Tarumanegara dalam bentuk tertulis atau surat menyurat. Huruf yang digunakan adalah huruf Palawa yang menjadi aksara Jawa di kemudian hari.

Pada zaman itu surat-surat di buat dengan menggunakan batu, kayu, maupun kulit babu yang diiris tipis atau menggunakan daun lontar.

Kedatangan Belanda ke Indonesia juga turut memengaruhi perkembangan surat-menyurat di Indonesia. Pada tahun 1596, Datanglah Cornelis de Houtman yang membawa surat bagi raja-raja di Jakarta dan Banten.

Pada waktu itu, surat yang beredar hanya ditujukan bagi pejabat resmi dan tidak mengandung pemberitaan tentang kompeni di Indonesia. Selain itu, pada saat itu pula, layanan pos walaupun sudah cukup maju, masih belum mencapai tahap teratur; masih tergantung pada kapal kompeni yang berlayar dari pulau ke pulau.

Pada 26 Agustus 1746 dibangunlah kantor pos resmi pertama di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.W. Baron van Inhoff. Kantor ini dibangun dengan tujuan untuk mefasilitasi dan menjamin keamaaan surat-surat yang dikirim khususnya bagi mereka yang di luar Pulau Jawa.

Pada awal abad ke 19 tepatnya tahun 1809 di masa pemerintahan Daendels dibangun jalan raya yang membentang sepanjang patai utara dari Anyer-Panarukan. Selama pembangunan ini banyak orang yang meninggal dunia karena kerja rodi.

Ketika Indonesia di jajah oleh Jepang, kantor pengiriman surat dan paket di kenal dengan nama Dinas Tabungan Pos. Dimana rakyat di wajibkan menyetor uang kesana dan hasil tabungan tersebut digunakan untuk keperluan militer Jepang selama bertarung di perang dunia ke dua.

Setelah Indonesia merdeka, terjadi pengambilalihan perusahaan Jawatan Pos Telegraf dan Telpon (PTT) dari tangan jepang hingga akhirnya pada 27 Desember 1945 berhasil dikuasai. Hari itu kemudian diperingati sebagai Hari Bakti Postel. Sejak saat itu, banyak terjadi perombakan sistem pos yang ada, termasuk perluasan-perluasan wilayah mencakup daearah-daerah yang sulit dijangkau.
Previous
Konten sudah habis